Tips-tips bagi teman-teman yang akan memasuki dunia kerja

  1. Perbanyaklah pengalaman di luar akademik selama masa perkuliahan, ntah dengan organisasi, pengalaman freelance, atau jadi asisten dosen, atau kerja kontrak di sebuah tempat usaha/startup/perusahaan.
  2. Kekeliruan yg terjadi saat ini adalah : blm adanya panduan buat fresh graduate soal standard gaji, soal disiplin ilmu yg ada di dunia kerja. Maka inisiatiflah bergaul dengan mereka yang sudah bekerja dan sudah cukup pengalaman. Tanyakan apa yang blm diketahui, dan coba pahami dan terapkan perlahan πŸ™‚
  3. Apabila kamu bekerja sendiri membuat aplikasi, jangan mau memindahtangankan source code aplikasi ke orang lain, walau disuruh perusahaan, bila blm diluncurkan, fatal!Dan apabila kamu punya ide, jangan cerita-cerita ke orang lain, sebelum kamu sudah tau apa langkah setelah ide tersebut. Jangan sampe kecolongan. Ada beberapa kekeliruan adalah : ketika project manager meminta saran kita utk suatu masalah peningkatan produksi, dsb, tiba2 ide kita disampaikan, terus dipakai untuk kemajuan perusahaan, tp kamu gk dapet apa-apa dari situ.
  4. Semua hal dalam kerja sama dgn perusahaan (ntah peg.tetap atau outsourcing) harus ada kontrak kerja tertulis+bermaterai πŸ™‚ Dan di dalamnya disertakan aturan-aturan yang jelas dan tidak subjektif.
  5. Bila resign dari sebuah perusahaan, dan jangan lupa meminta 3 surat (sudah menjadi hak anda) : Surat pengalaman kerja, surat rekomendasi, surat referensi. Tujuannya buat apa? biar gk merangkak dari dasar lagi, tentunya itu jd penyambung buat posisi yg lbh tinggi lagi di perusahaan lain.
  6. Jangan abaikan akademik, kenali standard IPK yang diterima dalam setiap perusahaan (biasanya min.2,7 utk univ. negeri atau 3,3 untuk univ.swasta), sesungguhnya itu penting, buat mereka menaikkan rate gaji dan meyakinkan perusahaan. (Walau sebenarnya bisa kamu yakinkan dengan komunikasi yang meyakinkan+baik di dalam wawancara kerja)
  7. Ubah paradigman temen-temen kalo” kita kuliah itu biar bisa kerja”, salah! πŸ˜€ kuliah itu mencari ilmu, menata ilmu-ilmu kita supaya terarah pada bidangnya, supaya pola pikir kita juga meningkat daripada anak sekolahan, dan tentunya membentuk karakter problem solver.
  8. Buat CV yang menarik πŸ™‚ ringkas, tidak bertele-tele. Cakupannya harus ada berikut : personal information, expertise, experience, education dan languages. Dan harus diurut πŸ™‚ Bila kita sudah punya pengalaman, coba urutan experiencenya di awal setelah personal information, dan jangan lupa dibubuhi foto, no.hp dan email πŸ™‚
  9. Gunakan email yang baku, misal : nama_depan.nama_belakang@[mailserver].com, jangan aneh-aneh : otongtampan@mail.com (epic fail!!!!), kenapa? konsistensi kamu akan keseriusan untuk bekerja dapat dinilai dari sini, dan juga email aneh-aneh itu memperlambat komunikasi!
  10. Dalam wawancara kerja, berusahalah untuk tidak tegang, santai saja, berbicaralah dengan percaya diri (asal jangan over PEDE) tapi tetap dalam etika, jadi temen-temen harus ada etikanya, mulai dari masuk ruangan dgn ucapkan salam, jabat tangan erat (menandakan anda punya komitmen kuat), duduk yang rapi, berbicara dengan sopan, dan menatap lawan bicara, sampai dengan penutup (terima kasih) dan salam sambil jabat tangan erat lagi, serta keluar dengan tertib.
  11. Sebaiknya kenali kemampuanmu dan tingkatkan terus, pantasnya dihargai berapa? jangan sampe kemurahan. Fenomenanya saat ini adalah, kebanyakan lulusan S1 itu gajinya setara D3, bahkan ada yg lulusan S2 pas di dunia kerja malah setara S1, bahkan leadernya S1, anak buahnya S2 (ada seperti itu, epic fail dah!) Ada seorang dosen bercerita ke dalam kelas yg saya ikuti : “jadi saya pernah bertemu seseorang yg sdh bekerja, kemudian menyambung S2…”
    “…mas, anda sudah bekerja, ambil S2 kan ndag ngaruh buat ningkatin jabatan, masih bertahap juga kan?”
    “betul, pak”
    “lantas, apa manfaat yang anda rasakan setelah S2 ini?”
    “dapet ilmu, pak”
    “ya kalo itu c jelas, mas..maksudnya apa yg membedakan anda dengan lulusan-lulusan S1?”
    *hening..*
    “sebenernya yg berubah itu pola pikirnya, jadi harus meningkat lagi kemampuan problem solvernya, mengidentifikasi dan menganalisa suatu permasalahan, mencari solusi yang tepat, dan mengambil keputusan”
  12. Ketika temen-temen sudah mengenali kemampuan, dalam negosiasi harga, tentunya semakin mudah. “Pantas gak ya aku dibayar segini dengan kemampuan segitu?” Dan punya keberanian! :DKalo ada calon atasan anda menawarkan harga rendah, jangan langsung terima! namanya juga nego, ya artinya seperti layaknya penjual dan pembeli, dan di situ kamulah sebagai penjualnya! Mau rugi?? gak kan!Nego gaji itu pertimbangannya ada banyak :
    1. Hasil test tertulis dari perusahaan,
    2. Pengalaman kerja slama ini,
    3. Nilai akademik dan organisasi yang pernah diikuti, (optional)
    4. Hasil test Wawancara.Biasanya pihak perusahaan berkomentar : “mas XYZ sudah test, kami lihat kemampuannya standard ya, gak terlalu bagus”Β  Jangan pasrah! πŸ˜€ tunjukkan kamu bisa lebih dari itu, kemukakan alasanmu, misal : “Terima kasih, Pak, atas penilaiannya. Saya memiliki skill di bidang ini dan ini, untuk hal yang bapak ujikan, jujur, saya belum mencobanya, jadi saya berusaha sebisa mungkin menjawab dengan apa yang pernah saya pelajari. Saya orangnya mudah penasaran, pak, dengan kasus yg belum selesai, saya biasanya terus berusaha belajar sampai ketemu solusinya, saya quick learner, blablabla” *intinya meyakinkan si pembeli, banyak cara kok! tapi ya jangan lebay dan omdo! buktikan! πŸ™‚
  13. Ketika sudah diterima kerja, sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat di perusahaan, disiplin itu wajib, dan etika+sopan santun dijaga.
  14. Perhatikan juga etika dalam bekerja atau bisnis, jangan pernah melanggar aturan dari pekerjaan, seperti : mangkir pas jam kantor (bolos), membeberkan rahasia perusahaan, dsb. Kenali batas-batasnya πŸ™‚
  15. Perhatikan scope pekerjaanmu, jangan sampe kamu diperalat perusahaan untuk mengerjakan pekerjaan diluar scope dan job desc dirimu. πŸ™‚ Kebanyakan failnya ya di situ : mereka posisinya programmer, tp merangkap tester dan analyst, tp gajinya tetep segitu-gitu aja. Ya sama aja diperdaya. Kamu punya hak untuk menolak, tp dgn cara halus, gpp, kok πŸ™‚ artinya kamu komitmen kuat dan tetap pada jalurnya.
  16. Jangan mau kerja di luar jam kerja, tapi gak dihitung lembur πŸ™‚
  17. Biasanya, pas masuk bekerja dalam sebuah perusahaan, mereka pasti mengalami masa orientasi dan masa “probation”. Apa itu? di mana pada masa itu, kamu diperhatikan terus kinerja dan lebih “strength” daripada karyawan yang lain, biasanya juga disandingkan dengan training dari perusahaan. Nah, jangan sampe miss atau melakukan kekonyolan atau kesalahan. Masa probation itu paling lama 6 bulan, tp rata2 perusahaan c menerapkan 3 bulan.
  18. Setiap pekerjaan yang kamu lakukan, kamu buat backupnya buat pribadi, kamu manage dalam file manager, tertata dalam folder-folder yang dinamai berdasarkan tanggal. Misal sekarang tanggal 21-12-2011, buatlah folder 20111221 dan isi folder tersebut adalah pekerjaan apa saja yg kamu lakukan di tanggal tersebut (ntah file, ntah report). Apa tujuannya? selain buat mengetahui kinerja dan progress diri, dan juga untuk antisipasi apabila suatu waktu diminta pertanggungjawaban. Buat backup di mana-mana, jangan tersumber di satu tempat, bisa di media online, dsb. Kenapa? kita gak akan pernah tau, di kantor itu ada yg ingin menjatuhkan kita atau gak, kita jg gk akan pernah tau musibah bisa terjadi di meja kantor, dsb.
  19. Perhatikan umur πŸ™‚ usia muda itu usia yang semangat berapi-api, masih mudah untuk memahami pelajaran dan pengalaman, dan tentunya di perusahaan juga punya batas toleransi umur untuk posisi/jabatan tertentu. Jadi jangan sampe terlena dengan sisa umurmu, manfaatkan sebaik mungkin, jangan kelamaan di satu posisi/jabatan, kalo bisa meningkat (jenjang karir) jika sudah siap+mantap.. ya yang jelas, matangkanlah dirimu pd suatu posisi/jabatan, jangan sampe prematur, atau ngebet banget naik jabatan, epic fail! cukupkanlah, misal sampe 1-2-5 tahun, kemudian mencoba posisi di atasnya, dsb πŸ™‚
  20. Yang paling utama adalah kesehatan dan istirahat yang cukup πŸ™‚ seimbang antara hal dunia dan hal akhirat.
  21. Sedekah jalan terus tiap hari, tiap waktu, penting
  22. Minta restu ortu, komunikasi dan share dengan ortu kita, tapi jangan pernah bawa masalah kantor ke ortu atau bawa ke keluarga deh. πŸ™‚
  23. Jalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja, komunikasi yang baik ini akan banyak dampak positifnya loh.
  24. Kenali pekerjaan di atasmu, ketika kamu menjadi seorang programmer, kamu gak mau kan jadi programmer terus seumur hidup? nah, kenali pekerjaan di atasmu (analyst, PM, dsb), pelajari secara sure but silent, dan ketika progressmu naik, dan waktu promosi jabatan tiba, kamu gak akan kaget lagi πŸ˜€
  25. Cari tempat/perusahaan yang punya riwayat perusahaan yang jelas, punya struktur organisasi dan jenjang karir yang jelas, ada insentip, jaminan/asuransi kesehatan dan tentunya kamu nyaman bekerja di sana πŸ™‚
  26. Niatkan semua itu krn ibadah πŸ™‚

Apakah tips-tips di atas valid?

insyaAllah, valid, sudah dibuktikan di lapangan selama jadi programmer>team leader>system architect>business analyst (karir berjenjang)>dan sekarang S2 sambil freelance proyek πŸ™‚

Dan didasarkan pengalaman-pengalaman temen-temen dan kakak-kakak yang pernah saya ajak diskusi, mereka yang sudah sukses sampai sudah berumah tangga dan memiliki penghasilan yang cukup buat masa depan diri, keluarga dan pendidikan anak-anak, sampai hal ibadah haji.

Hadits Rasulullah SAW :

β€œPerumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum karena kamubisa membeli minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium ban wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya akan mendapatkan bau tidak sedapβ€œ. (HR.Bukhari & Muslim)

Imam Syafii berkata dalam syairnya : “Kesungguhan dan ketekunan seseorang akan dapat mendekatkan segala sesuatu yg jauh. Dan ketekunan itu juga dapat membukakan pintu-pintu kebodohan yg tertutup”