Roadmap pekerja remote freelancer

Melanjutkan postingan saya sebelumnya mengenai persiapan menjadi pekerja remote. Saya ingin berbagi sedikit roadmap freelancer remote. Bagaimana sih langkah-langkahnya sedari awal. Berikut ini rencana umum untuk masing-masing bidang.

Tapi, perlu diingat, kalau rencana ini bisa berbeda untuk setiap individu, hal ini bergantung pada skill, lingkungan dan kesempatan kerja, dan pengalaman.

  1. Programmer IT:
    • Kuasai dasar-dasar satu atau dua bahasa pemrograman tingkat tinggi (seperti JavaScript, Python, Golang, Rust, dll.)
    • Bangun portofolio yang menarik, jika belum ada tawaran proyek, bisa diambil langkah mudah dengan berkontribusi pada project open source di Github sebagai contributor, atau bangun repo sendiri yang bisa dimanfaatkan banyak orang.
    • Buat profil pribadi di platform semacam Linkedin, Upwork, Fiverr, WordPress, Facebook, dll.. yang menunjukkan skill dan portofolio. Semakin banyak semakin bagus, biar personal branding-nya makin kuat.
    • Terus belajar framework bahasa baru dan teknologi untuk tetap up-to-date.
    • Biasakan punya logbook, yang isinya catatan-catatan setiap case programming yang pernah ditangani, jadi jika ada proyek yang ditawarkan related dengan hal tersebut, kita sudah tau solusinya. Bisa juga dari portofolio yang sudah dibuat. Dan nilai plus dicantumkan juga di CV dan proposal proyek.
    • Join freelance platforms seperti Upwork, Freelancer, atau Fiverr.
    • Dan yang terakhir jalin komunikasi dengan siapapun yang punya bisnis apapun di dunia maya, tidak hanya jalin komunikasi dengan komunitas developer secara online. Mengapa demikian? karena setiap orang yang punya bisnis pasti ada masalah, dan biasanya solusi masalah tersebut bisa diselesaikan dengan pendekatan IT. Saya pribadi mengalami ini, menjalin komunikasi dengan dosen, pernah ikut bantu riset S3, pernah jalin dengan yang pegang komunitas gamer, akhirnya bikin portal gamer dan juga e-commerce jualan games, pernah jalin komunikasi dengan dokter, akhirnya bantu bikin sistem informasi dokter. Ada banyak jalan yang tidak disangka-sangka, asalkan kita sudah kuat di personal branding, jadi otomatis ketika mereka mendapatkan masalah, langsung teringat diri kita.
    • Belajar berbahasa inggris secara verbal maupun tertulis yang sesuai dengan grammar. Terus perbaiki bahasa kita, mungkin dengan menonton acara tv luar tanpa menyalakan subtitle, melakukan conversation dengan kerabat dengan menggunakan bahasa inggris (walaupun masih salah-salah, terus tetap berusaha belajar dan perbaiki).
  2. Network engineer (IT network engineer):
    • Dapatkan sertifikasi relevan seperti CCNA.
    • Dapatkan pengalaman dengan bekerja pada setup jaringan perusahaan kecil atau lokal.
    • Gambarkan skill dan pengalaman Anda di profil Anda di situs web seperti Fiverr atau Upwork.
    • Terus membangun keterampilan Anda dan mendapatkan sertifikasi lanjutan.
    • Memahami masalah keamanan cyber, karena di Indonesia terutama, marak sekali kasus kebobolan data. Ikuti trend saat ini, rajin menulis atau membuat vlog mengenai masalah jaringan, bagaimana pencegahan dan mengatasi masalahnya.
      Dan juga memahami bagaimana setup hak akses di server.
    • Kuasai setup jaringan Serverless dengan AWS, Alibaba Cloud atau Microsoft Azure. Dan lakukan dengan pendekatan DevOps.
    • Kuasai masalah otomatisasi dengan Ansible, Puppet, atau Terraform untuk mengotomatiskan konfigurasi dan manajemen perangkat jaringan.
    • Pelajari menerapkan tool monitoring server dan logging. Ini penting biasanya dibutuhkan oleh developer, makanya sering ada kejadian developer minta lognya dari network engineer.
    • Belajar berbahasa inggris secara verbal maupun tertulis yang sesuai dengan grammar. Terus perbaiki bahasa kita, mungkin dengan menonton acara tv luar tanpa menyalakan subtitle, melakukan conversation dengan kerabat dengan menggunakan bahasa inggris (walaupun masih salah-salah, terus tetap berusaha belajar dan perbaiki).
  3. Content Creator:
    • Temukan medium (video, podcast, foto, dll.) dan niche (kecantikan, teknologi, gaya hidup, dll.) yang sesuai dengan minatmu.
    • Buat karya-karya dan posting secara konsisten untuk membangun pengikut.
    • Gunakan platform media sosial untuk mempromosikan karya mu.
    • Berkolaborasi dengan content-creator lain atau menjalin kemitraan dengan perusahaan produk tertentu dan pelajari cara mendapatkan uang dari kontenmu, ntah melalui Youtube, ecommerce live sale, dll.
    • Belajar berbahasa inggris secara verbal maupun tertulis yang sesuai dengan grammar. Terus perbaiki bahasa kita, mungkin dengan menonton acara tv luar tanpa menyalakan subtitle, melakukan conversation dengan kerabat dengan menggunakan bahasa inggris (walaupun masih salah-salah, terus tetap berusaha belajar dan perbaiki).
    • Di beberapa situasi, ada kalanyan konten kreator mengadakan giveaway di media social untuk menaikan jumlah followers.
  4. Content Writer:
    • Perbaiki keterampilan menulis dan temukan niche/topik yang bisa ditulis.
    • Jaman sekarang ini sudah ada chatGPT, Google Bard, dan Microsoft Bing yang mampu meng-generate konten berdasarkan case atau topik yang diberikan. Nah, dari situ coba asah kemampuan menulis dan edit hasil dari AI dengan gaya menulismu.
    • Buat portofolio kuat yang menunjukkan keterampilan menulis konten (posting blog, artikel, story di media social seperti Facebook, Instagram dan Tiktok)
    • Buat profil di situs web seperti Linkedin, Upwork dan Fiverr.
    • Kuasai dasar-dasar SEO (Search Engine Optimization) dan riset mengenai keyword atau kata kunci untuk memperluas keterampilanmu.
    • Belajar berbahasa inggris secara verbal maupun tertulis yang sesuai dengan grammar. Terus perbaiki bahasa kita, mungkin dengan menonton acara tv luar tanpa menyalakan subtitle, melakukan conversation dengan kerabat dengan menggunakan bahasa inggris (walaupun masih salah-salah, terus tetap berusaha belajar dan perbaiki).
  5. Graphic Designer:
    • Kuasai tool desain grafis seperti Adobe Photoshop, Illustrator, dll.
    • Gunakan tool online seperti Behance dan Dribbble untuk mempromosikan karya-karyamu.
    • Buat portofolio menarik yang menunjukkan keterampilan desain dan kreativitasmu. Buat sebanyak mungkin dengan ide-ide yang menarik dan niche. Posting ke Behance dan media social.
    • Buat profil di platform freelancer seperti Fiverr dan Upwork.
    • Terus update skillmu dan ikuti perkembangan tren desain. Sebagai contoh misal sebentar lagi ada perayaan HUT RI, buat design dengan tema HUT RI. Atau lagi ada trend manga One Piece, coba membuat graphic design One Piece.
    • Beranikan diri membuka open submission secara online di Media social seperti facebook dan twitter.
    • Belajar membuat animasi dengan design graphic yang dibuat dengan menggunakan Adobe Illustrator. Biasanya app. mobile jaman sekarang banyak menerapkan animasi ketika melakukan order, ketika loading data, dll. Nah bikin animasi yang menarik sesuai dengan case tersebut.
    • Tidak ada salahnya melirik membuat Logo design, mascott design untuk case tertentu sebagai portofolio. Kasih informasi terkait brand-nya yang melekat di logo tersebut. Jika pengalaman sudah cukup kuat, coba melirik platform freelancer design di 99designs, di sana ada banyak kontes ribuan dan puluhan ribu dollar loh.
  6. UI/UX Designer:
    • Peroleh keterampilan dan prinsip dasar Desain UI/UX.
    • Ingat, prinsip dasar design website dengan mobile apps itu banyak sekali perbedaan, kita harus paham bagaimana prinsip design membuat toolbar, notification icon, bottombar, navigation bar, button, dll. Di mobile apps dan Website ada beberapa perbedaan yang mesti dipahami. Apalagi UI/UX iOS dengan Android juga terdapat beberapa perbedaan. Tidak bisa disamakan semua.
    • Pelajari tool prototyping dan design seperti Sketch, Figma, Invision, dan Adobe XD.
    • Buat portofolio yang menunjukkan proses desain dan karya terbaikmu. Coba posting di Behance dan Dribbble.
    • Mulai mengajukan penawaran pada proyek di platform UI/UX design seperti behance, Upwork, Fiverr dll.
    • Pahami interaksi pengguna dan flow setiap fitur di aplikasi. Biasanya UI/UX designer perlu melakukan riset dengan aplikasi/software yang serupa yang pernah ada. Pastikan kamu pegang teguh prinsip dasar design UI/UX di masing-masing platform, termasuk hal-hal seperti panjang konten, state button enabled/disabled, interaksi gambar ketika di-scroll, state di mana konten masih empty, state di mana permission belum di-allow user ketika mengakses lokasi, dan masih banyak case-case lainnya.
    • Pandai menganalisis masalah flow design, jangan sampai flow aplikasi tersebut terputus. Setiap page harus berkelanjutan. Misal ketika user mengakses halaman produk di ecommerce, belum melakukan login, bagaimana menyajikan page login ke user agar terkesan seamless dan tidak annoying, dsb.
  7. Bug Hunter:
    • Pelajari tentang metodologi pengujian dan tool pelacakan bug yang berbeda-beda.
    • Pelajari tool sniffing seperti CharlesProxy, Wincap, dll
    • Pelajari membaca log di Console browser atau tool lainnya.
    • Dapatkan sertifikasi dari organisasi seperti ISTQB, CSTE, dll.
    • Peroleh pengalaman dengan berpartisipasi dalam proyek open source atau ikutan program bug bounty di website-website terkemuka. Biasanya kayak Tokopedia, Blibli, Amazon, Gojek, ada sayembara bug bounty-nya.
    • Buat akun di platform bug bounty dan terus belajar dan berkembang.
    • Pelajari masalah vulnerabilities di website dan mobile apps. Biasanya diposting di web OWASP. (Silakan googling, contoh : Top 10 Vulnerabilities in Mobile Apps OWASP)
    • Pelajari bagaimana melakukan automation testing (functionalities testing, load testing, vulnerability scanning/testing, penetration testing, cross-device testing, dll)
    • Join komunitas bug hunter dan rajin ikut sayembara yang diadakan di sana.

Ada bidang lain lagi yang mau dishare? silakan gaes.
Freelancer itu tidak hanya perlu meningkatkan skill, tapi juga jaringan mereka, jangan hanya join dengan sesama programmer saja, tapi perluas lagi ke berbagai bidang agar mendapatkan klien yang potensial, dan pekerjaan akan mendatangi kita. Selain itu, perkuat personal branding di media sosial, karena ini penting, orang akan mengingat diri kita ketika mereka menghadapi masalah yang perlu diselesaikan sesuai bidang yang kita kuasai. Dan yang terakhir, terus profesional, walau dengan kerabat sekalipun, tetap menjaga profesionalisme.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.